Blangkejeren, 15 Agustus 2025 – Pagi ini halaman Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren mendadak riuh, bukan karena sidang perceraian massal, tapi karena Fun Games! Acara dibuka oleh Ketua, Taufik Rahayu Syam, yang dengan penuh semangat memberikan arahan. Wajah seriusnya seolah berkata, “Main boleh, tapi jangan sampai ada yang mengajukan banding kalau kalah.”
Belum sempat semua tim berdiri rapi, terlihat Hakim Alimal Yusro Siregar sibuk mengatur barisan. Gayanya persis guru TK yang lagi menghadapi murid-murid super aktif—bedanya, yang dihadapinya kali ini adalah orang-orang dewasa yang sudah berjenggot, tapi tetap saja susah diatur.
Peserta dibagi menjadi 6 tim, masing-masing berisi 5 orang. Tim 1 menamakan diri Tim Vanila, Tim 2 ingin disebut Tum Unik, Tim 3 ingin dikasih gelar Tim Aajim, Tim 4 bernama Tim Cica Rebel, Tim 5 disebut Tim Horeg dan Tim 6 dijuluki Tim Kambing Hitan. Entah apa maksud nama-nama itu, yang pasti suka-suka mereka lah. Lalu dimulailah petualangan seru hari ini:
Games Pertama: Tongkat Magic
Masing-masing tim harus menurunkan tongkat ke bawah secara bersamaan. Ternyata tongkat ini memang “magic” — bukannya turun, malah naik terus gara-gara jari-jari semua peserta tidak kompak. Terdengar teriakan, “Turun woi! Bukan naik!” diiringi tawa pecah di sana-sini. Akhirnya tidak ada pemenang, karena permainan terlalu susah untuk dimainkan.
Games Kedua: Masukkan Jarum ke Botol
Bukan jarum beneran sih, tapi paku, konsepnya sama: setiap anggota memegang tali dari jauh, lalu bersama-sama memasukkan paku ke botol. Momen ini sukses membuat semua orang terlihat seperti ahli bedah yang grogi di ruang operasi—gemetar, tapi tetap mencoba. Akhirnya Yess Tim Vanila yang tercepat memasukan jarum suntik ke pasien eh…memasukan paku ke botol.
Games Ketiga: Jembatan Neraka
Dengan hanya alas kecil di bawah kaki, tiap tim harus bergerak sampai ke ujung. Ada yang jalannya rapi, ada juga yang seperti menyeberangi sungai berarus deras padahal cuma di lapangan. Dan akhirnya Tim Aajim. Yang tercepat melewati Neraka Jahanam.
Games Keempat: Tebak Kata
Di sinilah bakat akting peserta benar-benar diuji. Ada yang memperagakan gerakan menebak “kuda”, tapi malah mirip orang lagi latihan pencak silat. Hasilnya? Timnya menebak “ninja berkuda.” Lagi-lagi Tim Aajim berhasil menebak yang paling banyak.
Games Terakhir: Pindahkan Air Estafet
Inilah puncak kekacauan sekaligus keseruan. Air dipindahkan dari depan ke belakang, tapi karena semangatnya terlalu berlebihan, banyak yang berakhir basah kuyup. Bahkan ada yang mengaku, “Rasanya kayak lagi ikut lomba nyuci baju massal.” Dan nampak sekali kemahiran Tim Aajim mengumpulkan air di babak akhir.
Hari ini ditutup dengan senyum lebar dan napas ngos-ngosan. Semua lelah, tapi puas. Gelak tawa menghapus semua kepenatan. Untuk sesaat, kami lupa pekerjaan, lupa perkara, bahkan lupa kalau masih ada cicilan—eh, maksudnya hutang. Dan selamat Tim Aajim menjadi jawaranya, nanti dapat hadiah, lumayan untuk bayar utang.