Blangkejeren, 15 Agustus 2025 – Suasana sore di halaman Kantor Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren terasa khidmat ketika seluruh aparatur berkumpul untuk melaksanakan apel sore yang dipimpin langsung oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren, Taufik Rahayu Syam, S.H.I., M.S.I.. Dalam amanatnya, Beliau menyampaikan adanya perubahan tata acara apel. Mulai hari ini, apel akan dilengkapi dengan pembacaan 10 Budaya Malu, sebuah langkah yang diambil untuk menanamkan nilai-nilai integritas, rasa tanggung jawab, serta etos kerja yang tinggi di lingkungan peradilan agama. Beliau menegaskan bahwa budaya malu—seperti malu datang terlambat, malu melanggar aturan, dan malu menurunkan kualitas pelayanan—merupakan pondasi penting bagi terciptanya pelayanan publik yang profesional dan berintegritas.
Tak hanya itu, apel sore kali ini juga menjadi momen bahagia bagi para aparatur yang menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Ketua Mahkamah Syar’iyah memberikan ucapan selamat secara langsung kepada mereka yang telah resmi mendapatkan pengakuan tersebut. Beliau berharap momentum ini dapat memacu semangat kerja, meningkatkan rasa syukur, dan mendorong para pegawai untuk terus memberikan kinerja terbaik bagi institusi dan masyarakat.
“Dengan terbitnya SK ini, kami harapkan seluruh penerima dapat lebih termotivasi untuk mengabdi, menjaga integritas, dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Semoga segala ikhtiar kita senantiasa mendapat keberkahan,” ujar beliau.
Apel sore yang dihadiri oleh seluruh pejabat struktural, fungsional, dan staf ini berlangsung dengan tertib. Para peserta apel menunjukkan antusiasme, terlebih saat mendengarkan arahan yang sarat pesan moral dan motivasi kerja. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas capaian dan nikmat yang telah diberikan, serta sebagai harapan agar Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren senantiasa diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan peradilan bagi masyarakat.